Sejarah Android: Evolusi OS seluler terbesar di dunia

Terkadang rasanya sepertinya kita selamanya akan menjalankan OS seluler Google di perangkat kita. Bagaimanapun juga, sudah lebih dari satu dekade sejak ponsel Android pertama kali secara resmi masuk ke rak-rak toko. Keputusan penting dalam sejarah Android adalah komitmen Google untuk menjadikan Android sebagai sebuah sistem operasi open-source. Hal ini memungkinkannya menjadi sangat populer di kalangan pembuat ponsel pihak ketiga. Lalu beberapa tahun kemudian setelah peluncuran Android 1.0, ponsel yang didukung oleh OS baru ini ada di mana-mana.

13 tahun kemudian, kita telah berada di Android 12. OS ini telah menjadi sistem operasi seluler paling poluler secara global. Android telah mengalahkan banyak pesaingnya seperti Symbian, BlackBerry, PalmOS, webOS, dan Windows Phone (banyak di antaranya mati di tengah jalan). iOS dari Apple adalah satu-satunya platform yang masih berdiri sebagai pesaing Android. Situasi ini tampaknya tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Mari kita lihat sejarah Android sejauh ini:

Pendirian Android

Sejarah Android dimulai pada bulan Oktober2003, jauh sebelum istilah smartphone muncul di mana-mana, dan beberapa tahun sebelum pengumuman iPhone dan iOS apple pertama. Android Inc didirikan di Palo Alto, California. Rich Miner, Nick Sears, Chris White, dan Andy Rubin adalah empat orang pendiri Android inc. Pada waktu itu, Rubin menyebut bahwa Android Inc akan mengembangkan “perangkat seluler yang lebih pintar yang mengetahui lokasi dan preferensi pemiliknya.”

Rubin mengungkapkan hal tersebut dalam pidatonya di tahun 2013 di Tokyo bahwa OS Android mulanya dimaksudkan untuk meningkatkan sistem operasi kamera digital. Bahkan ketika itu, pasar kamera digital yang berdiri sendiri sedang menurun. Beberapa bulan kemudian, Android Inc memutuskan untuk mengalihkan OS ke dalam ponsel.

Pada tahun 2005, babak penting sejarah Android selanjutnya dimulai ketika perusahaan diakusisi oleh Google. Rubin beserta anggota pendiri lainnya terus mengembangkan OS tersebut di bawah pemilik baru. Mereka kemudian memutuskan untuk menggunakan Linux sebagai dasar dari OS Android mereka. Hal ini memungkinkan manawarkan sistem operasi ini ke pembuat ponsel pihak ketiga secara gratis. Google dan tim Android merasa perusahaan bisa mendapat keuntungan dengan menyediakan layanan lainnya, termasuk Aplikasi.

Rubin tetap berada di Google sebagai kepala tim Android hingga tahun 2013. Saat itulah perusahaan Mountain View mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan divisi tersebut. Di akhir tahun 2014, Rubin meninggalkan Google dan meluncurkan sebuah inkubator bisnis startup sebelum akhirnya kembali ke bisnis smartphone dengan nama Essential yang bernasib buruk pada tahun 2017.

Logo Android

Irina Blok menciptakan logo yang kini dikenal sebagai OS Android saat bekerja di Google. Logo terlihat seperti kombinasi sebuah robot dan serangga hijau. Blok mengatakan adalah arahan yang diberikan tim desain Google kepadanya untuk membuat logo tampak seperti robot. Blok juga mengatakan bahwa salah satu inspirasinya untuk disain terakhir bagi maskot Android adalah logo toilet yang terkenal yang mewakili “Pria” dan “Wanita.”

Satu hal yang diputuskan Blok dan Google adalah menjadikan robot Android sebagai sebuah proyek open-source. Hampir setiap perusahaan besar melindungi logo ataupun maskot semacam itu untuk bisa didisain ulang. Bagaimanapun juga, banyak orang yang telah memodifikasi logo Android, sebab Google mengizinkan perubahan tersebut dibawah Lisensi Atribusi Commons 3.0

Maskot Android, juga dikenal sebagai “Andy” yang dirombak bersamaan dengan sebagian besar branding Android tahun 2019. Andy mungkin telah kehilangan tubuhnya, tetapi tampilan barunya kini jauh lebih umum di bandingkan dengan semua branding/merek Android.

Android 1.0: Awal dari sejarah Android

Pada tahun 2007, Apple meluncurkan iPhone pertama dan menghantarkan era baru dalam hal komputasi mobile. Pada saat itu, Google masih mengerjakan Android secara rahasia, namun pada November di tahun tersebut, Google perlahan-lahan mulai mengungkapkan rencananya untuk menyaingi Apple dan platform seluler lainnya. Melalui perkembangan besar, Google memimpin pembentukan Open Handset Alliance. Termasuk para pembuat telepon seperti HTC dan Motorola, produsen chip seperti Qualcomm dan Texas Instruments, serta operator termasuk T-Mobile.

Lalu Ketua dan CEO Google, Eric Schmidt mengatakan, “Pengumuman hari ini lebih ambisius daripada “Ponsel Google” tunggal yang telah dispekulasikan oleh media lebih dari selama beberapa minggu terakhir. Visi kami adalah platform kuat yang memberi kekuatan pada ribuan model ponsel yang berbeda.”

Android versi 1.0 beta publik diluncurkan bagi pengembang pada tanggal 5 November 2007.

Pada bulan September 2008, smartphone Android pertama diumumkan: T-Mobile G1, yang juga dikenal sebagai HTC Dream di belahan dunia lain. Smartphone mulai dijual di AS pada bulan Oktober tahun tersebut. Dengan layar sentuh pop-up 3,2 inci yang dikombinasikan dengan sebuah keyboard fisik QWERTY, ponsel tersebut tidak begitu menakjubkan. Memang, T-Mobile G1 mendapatkan ulasan yang sangat buruk di saluran media teknologi. Perangkat ini bahkan tidak memiliki headphone jack standar 3,5 mm, tidak seperti saat ini, yang haru menjadi fitur de facto di antara para pesaing Android.

Bagaimanapun, OS Android 1.0 di dalamnya sudah menjadi merek dagang Google. Mengintegrasikan sejumlah produk dan layanan dari perusahaan lain. Termasuk Google Maps, YouTube, dan sebuah Peramban HTML (pra-Chrome) yang menggunakan layanan pencarian Google. Perangkat juga memiliki versi pertama Android Market. Google dengan bangga menyatakan bahwa app store akan memiliki “puluhan aplikasi Android unik dan satu-satunya.” Fitur-fitur ini kini terdengan sangat primitif, akan tetapi ini hanyalah awal dari kebangkitan Android di pasar perangkat seluler.

Sejarah Android: Semua versi OS utama sejauh ini

Android 1.5 Cupcake

Nama kode publik resmi pertama Android tidak tampil sampai rilis versi 1.5 Cupcake pada April 2009. Penghargaan untuk menamaan versi Android makanan penutup tradisional yang diberikan oleh manajer proyek Ryan Gibson. Namun, alasan spesifik terkait kesepakatan menggunakan nama tersebut masih tidak diketahui.

Android Cupcake menambahkan beberapa fitur dan peningkatan baru dibandingkan dengan dua versi publik pertamanya. Yang mencakup hal-hal yang yakin diterima, seperti kemampuan untuk mengunggah video ke YouTube, cara ponsel menampilkan layar rotasi secara otomatis, dan dukungan keyboard pihak ketiga.

Beberapa ponsel yang dirilis dengan Android Cupcake langsung terpasang adalah termasuk ponsel Samsung Galaxy pertama dan HTC Hero.

Android 1.6 Donut

Google dengan cepat meluncurkan Android versi 1.6 Donut pada September 2009. OS baru ini kini menawarkan dukungan untuk para operator yang menggunakan jaringan berbasis CDMA. Hal ini memungkinkan ponsel Android untuk dijual oleh semua operator di seluruh dunia.

Fitur lain termasuk pengenalan Quick Search Box, dan perpindahan cepat antara Kamera, Camcorder, dan Galeri untuk merampingkan pengalaman tangkapan media. Android Donut juga  memperkenalkan widget Power Control untuk mengelola Wi-Fi, Bluetooth, GPS, dan lain-lain.

Salah satu ponsel yang dijual dengan Android Donut terpasang adalah ponsel Dell Streak yang bernasib buruk. Ponsel ini memiliki layar raksasa 5 inci ketika itu, dan dijelaskan sebagai sebuah “smartphone/tablet”. Kini, layar 5 inci dianggap relatif kecil untuk sebuah smartphone.

Android 2.0-2.1 Éclair

Pada bulan Oktober 2009, sekitar setahun setelah peluncuran Android 1.0, Google merilis versi 2.0 dari OS Android, dengan kode nama resmi Éclair. Ini adalah versi pertama yang menambahkan dukungan text-to-speech dan juga memperkenalkan live wallpaper, dukungan banyak akun, dan navigasi peta Google, dan di antara banyak fitur dan peningkatan lainnya.

Motorola Droid adalah ponsel pertama yang menggunakan fungsionalitas Android 2.0. Droid juga merupakan ponsel berbasis Android pertama yang dijual oleh Verizon Wireless. Sementara Google aman menggunakan Android sebagai nama untuk OS-nya,  sementara istilah “Droid” adalah merek dagang Lucasfilm, yang mengacu kepada robot dari waralaba Star Wars. Motorola harus mendapatkan izin dan membayar sejumlah uang ke Lucasfilm untuk menggunakan nama droid  di ponsel mereka. Motorola tetap menggunakan merek Droid di berbagai ponsel-ponsel mereka hingga akhir tahun 2016.

Android 2.2 Froyo

Android 2.2 Froyo (kependekan dari “Frozen Yogurt”) secara resmi diluncurkan pada Mei 2010. Ponsel yang mendukung Froyo bisa memanfaatkan beberapa fitur baru, termasuk fungsi hotspot seluler Wi-Fi, notifikasi Push melalui layanan Android Cloud ke Device Messaging (C2DM), dukungan flash, dan masih banyak lagi.

Smartphone pertama dalam sejarah Android yang membawa merek Nexus Google yaitu Nexus One, diluncurkan bersamaan dengan Android 2.1 di awal tahun 2010, namun segera mendapat pembaruan di akhir tahun tersebut. Hal ini menandai pendekatan baru Google, yang lebih dekat dengan perusahaan dari sebelumnya dengan pabrikan perangkat keras HTC untuk memamerkan Android murni.

Android 2.3 Gingerbread

Android 2.3 Gingerbread diluncurkan pada September 2010. OS ini mendapatkan penyegaran di sisi antarmuka pengguna. Menambahkan dukungan bagi NFC atau fungsi komunikasi jarak dekat bagi ponsel dengan perangkat keras yang mendukungnya. Ponsel pertama yang menggunakan perangkat keras NFC adalah Nexus S, yang dikembangkan bersama oleh Google dan Samsung. Gingerbread juga meletakkan dasar foto selfie dengan menambahkan dukungan banyak kamera dan dukungan chat video di dalam aplikasi Google Talk.

Android 3.0 Honeycomb

Versi OS Android ini kemungkinan yang paling eksentrik. Honeycomb dibuat bagi tablet dan perangkat seluler lainnya dengan layar yang lebih besar. OS ini diperkenalkan untuk pertama kalinya pada Februari 2011, bersamaan dengan tablet Motorola Xoom. Termasuk fitur seperti antarmuka yang didesain ulang bagi layar lebar bersama dengan sebuah bilah notifikasi yang ditempatkan di bagian bawah layar tablet.

Idenya adalah bahwa Android versi Honeycomb akan menawarkan fitur-fitur yang tidak bisa ditangani oleh layar-layar yang lebih kecil yang didapati pada ponsel saat itu. Rilisan OS ini juga sebagai respon dari Google dan mitra pihak ketiga atas perilisan Apple iPad tahun 2010. Meskipun versi Honeycomb telah tersedia, beberapa tablet masih dirilis dengan versi Android 2.x lama. Pada akhirnya, Honeycomb menjadi versi Adroid yang tidak diadopsi secara luas.  Google memutuskan untuk mengintergrasikan sebagian besar fiturnya di versi 4.0 utama selanjutnya, Ice Cream Sandwitch. Sedikit berbeda dengan sejarah Android.

Android 4.0 Ice Cream Sandwich

Dirilis pada Oktober 2011, versi Android Ice Cream Sandwich membawa beberapa fitur baru. Menggabungkan banyak opsi versi Honeycomb yang hanya diperuntukkan bagi tablet sedang Gingerbread diorientasikan pada smartphone. Mencakup sebuah “favourites tray” pada layar Home, bersama dengan dukungan pertama membuka kunci ponsel dengan menggunakan gambar wajah pemiliknya yang diambil melalui kamera. Dukungan kode masuk ponsel biometrik telah berkembang dan meningkat sejak saat itu.

Perubahan penting lainnya  termasuk semua tombol di layar, gerakan menggeser notifikasi yang muncul dan tab-tab pada browser, serta kemampuan memonitor penggunaan data di seluler dan Fi-Fi.

Android 4.1-4.3 Jelly Bean

Era Jelly Bean dalam sejarah Android dimulai pada bulan Juni 2012 melalui perilisan Android 4.1. kemudian Google dengan cepat merilis versi 4.2 dan 4.3, keduanya di bawah label Jelly Bean, pada bulan Oktober 2012 dan Juli 2013 secara berturut-turut.

Beberapa tambahan baru dalam pembaruan perangkat lunak ini adalah termasuk fitur notifikasi baru yang menampilkan lebih banyak konten ataupun tombol action, bersama dengan dukungan penuh peramban web Google Chrome versi android, yang disertakan pada Android 4.2. Google kini juga muncul sebagai bagian dari Penelusuran, sementara “Project Butter” diperkenalkan untuk mempercepat animasi dan responsivitas sentuh Android. Tampilan eksternal dan Miracast juga mendapat dukungan, seperti halnya HDR fotografi.

Android 4.4 KitKat

Android 4.4 adalah versi pertama dari OS yang benar-benar menggunakan nama merek lama “nama permen”. Sebelum secara resmi diluncurkan pada September 2013, perusahaan merilis pendahuluannya pada konfrensi Google I/O di tahun tersebut dimana kode nama untuk Android 4.4 adalah “Key Lime Pie.”

Ternyata, direktur kemitraan global Android Google, John Lagerling, berfikir bahwa “Key Lime Pie” tidak akan menjadi nama terkenal di dunia. Sebaliknya, dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Dia menghubungi Nestle, pembuat KitKat batang, dan menanyakan untuk menggunakan nama tersebut bagi Android 4.4. Nestle setuju, dan KitKat menjadi nama untuk versi Android berikutnya. ini adalah eksperimen dalam pemasaran yang tidak dihidupkan lagi oleh Google hingga peluncuran Oreo. (kita akan bahas nanti).

Kitkat tidak memiliki banyak fitur baru, namun membantu memperluas pasa Android. Mengoptimalkan Android untuk bisa berjalan di smartphone dengan RAM paling sedikit 512 MB. Memungkinkan para pembuat ponsel menggunakan versi terbaru Android yang jauh lebih murah. Ponsel Nexus 5 Google adalah ponsel pertama yang menggunakan instalasi Adroid 4.4.

Android 5.0 Lollipop

Pertama kali diluncurkan pada musim gugur tahun 2014, Android 5.0 Lollipop adalah perombakan tampilan keseluruhan sistem operasi. Ini adalah versi OS pertama yang menggunakan bahasa Desain Materia baru dari Google. Penggunaan pencahayaan dan efek bayangan secara bebas, di antara hal lainnya adalah mensimulasikan tampilan seperti kertas bagi antarmuka pengguna Android. Antarmuka pengguna juga mendapat pembaruan lain, termasuk perubahan bilah navigasi, notifikasi untuk layar kunci, dan masih banyak lagi.

Pembaruan Android versi 5.1 selanjutnya membuat beberapa perubahan tersembunyi. Termasuk dukungan resmi untuk dual-SIM, panggilan suara HD, dan perlindungan perangkat untuk menjaga agar para pencuri terkunci dari ponsel bahkan setelah direset pabrik.

Ponsel Nexus 6 Google dan table Nexus 9 adalah perangkat pertama yang mendapatkan instalasi Android lollipop terpasang.

Android 6.0 Marshmallow

Dirilis pada musim gugur tahun 2015, Android versi 6.0 Marshmallow menggunakan suguhan manis yang disukai oleh para pekemah karena simbolnya. Secara internal, Google menggunakan “Macadamia Nut Cookie” untuk Android 6.0 sebelum Marshmallo moniker resmi menempatkan dirinya dalam sejarah Android. Termasuk fitur seperti aplikasi gulir vertikal, bersamaan dengan Google Now on Tap, dukungan untuk membuka kunci biometrik sidik jari, dukungan USB-C, memperkenalkan Android Pay (kini Google Pay), dan masih banyak lagi.

Perangkat pertama yang dikirim dengan Android Marshmallow terpasang adalah Nexus 6P dan Nexus 5X Google. Termasuk tablet Pixel C.

Android 7.0 Nougat

Versi 7.0 dari sistem operasi seluler Google diluncurkan pada musim gugur 2016. Sebelum peluncuran Nougat, Google secara internal menyebut Android N “New York Cheesecake.” Banyak fitur baru Nougat termasuk fungsi multi-tugas yang lebih baik untuk semakin banyak ponsel cerdas dengan tampilan yang lebih besar, seperti mode layar terpisah, bersama dengan peralihan cepat antar aplikasi.

Google membuat beberapa perubahan besar di balik layar. Peralihan ke JIT compiler (Kompilator Just-In-Time (JIT) adalah komponen lingkungan runtime yang meningkatkan kinerja aplikasi Java™ dengan mengompilasi bytecode ke kode mesin asli pada saat run time) guna mempercepat aplikasi,  mendukung Vulkan API untuk mempercepat rendering 3D, dan memungkinkan OEMs mendukung platform Daydream VR yang kini tidak berfungsi.

Google juga menggunakan rilis ini untuk membuat terobosan berani ke pasar ponsel premium. Ponsel Pixel dan Pixel XL milik perusahaan, bersama dengan LG V20, adalah ponsel pertama yang dirilis dengan Android Nougat terpasang.

Android 8.0 Oreo

Pada bulan Maret 2017, Google secara resmi mengumumkan dan merilis pratinjau pengembang pertama untuk Android 0, juga dikenal sebagai Android 8.0. Sebelum perilisan tersebut. Hiroshi Lockheimer, Wakil Presiden Senior Android di Google, memposting GIF Oreo di Twitter, petunjuk kuat bahwa Oreo, makanan terkenal, akan menjadi nama resmi untuk Android 8.0.

Pada bulan Agustus, Google mengkonfimasi nama publik yang terinspirasi makanan kering untuk Android 8.0 Mereka. Ini adalah kali kedua perusahaan memilih sebuah nama merek untuk Android (Nabisco adalah pemilik Oreo). Dalam jeda tradisinya, Google memamerkan patung maskot Android Oreo untuk pertama kalinya di sebuah acara pers di kota New York. Google mendirikan patung kedua di markas utama mereka di hari itu juga.

Android Oreo dikemas dalam banyak perubahan visual pada menu Settings. Juga memasukkan dukungan mode picture-in-picture, saluran notifikasi, API autofill baru untuk manajemen kata sandi dan data isi yang lebih baik, dan banyak lagi. Android Oreo pertama kali terpasang di ponsel Pixel 2 milik Google sendiri.

Android 9.0 Pie

Google meluncurkan pratinjau pengembang pertama dari pembaruan utama Android selanjutnya, Android 9.0 P, pada 7 Maret 2018.

Pada 6 Agustus 2018, perusahaan tersebut secara resmi meluncurkan versi terakhir Android 9.0. Nama kode resminya adalah “Pie.”

Android 9.0 menyertakan beberapa perubahan dan fitur baru yang signifikan, yang penting dalam sejarah Android. Salah satu diantaranya membuang tombol navigasi demi satu tombol memanjang di tengah. Menggeser ke atas akan menampilkan Overview. Kita bisa menggeser ke kiri untuk melihat semua aplikasi yang baru dibuka. Juga dimungkinkan untuk menggeser tombol home ke kanan untuk menggulung ke seluruh aplikasi dengan cepat.

Android 9.0 Pie juga menyertakan beberapa fitur baru yang dirancang untuk membantu memperpanjang usia baterai ponsel. Android 3.0 melakukannya melalui perangkat Machine Learning. Memprediksi aplikasi mana yang kita gunakan, dan aplikasi mana yang tidak kita gunakan. Android Pie juga memiliki Shush, sebuah fitur yang secara otomatis menempatkan ponsel kita dalam mode Do Not Disturb saat kita membaliknya. Ada juga Slice, yang menyediakan versi lebih kecil dari sebuah aplikasi terpasang di dalam Google Search, menawarkan fungsi aplikasi tertentu tanpa membuka seluruh aplikasi.

Seperti biasa, Android 9.0 Pie tersedia untuk pertama kali secara resmi di ponsel Pixel milik Google, namun juga diluncurkan pada ponsel Essential pada saat bersamaan.

Android 10

Sepuluh tahun setelah peluncuran OS ini, kita mendapatkan tonggak sejarah besar Android lainnya. Google meluncurkan pratinjau pengembang resmi pertamanya Android Q, pada 13 Maret 2019. Pada 22 Agustus 2019, Google mengumumkan sebuah pembaruan besar dari merek Android. Mencakup sebuah logo baru dan lebih penting, keputusan untuk membuang tradisi nama makanan penutup untuk versi selanjutnya. Sebagai hasilnya, Android Q diluncurkan sebagai Android 10. Pada 3 September 2019, diluncurkan untuk perangkat Pixel milik mereka.

Android 10 memiliki banyak fitur baru dan perbaikan, dan juga beberapa API baru. Menyertakan dukungan untuk serbuan ponsel lipat yang akan datang. Android 10 juga memperkenalkan sebuah sistem mode gelap lebar bersama dengan kontrol navigasi gestur baru, menu sharing yang lebih efisien, fitur smart reply untuk semua aplikasi perpesanan dan kontrol lebih terhadap aplikasi yang berbasis izin.

Android 11

Pada 18 Februari, Google meluncurkan pratinjau pengembang pertama untuk Android 11. Setelah beberapa rilisan beta publik, versi terakhir Android 11 diluncurkan pada 8 September 2020.

Android 11 telah hadir dengan banyak fitur baru. Termasuk sebuah kategori notifikasi percakapan yang baru dimana sistem mengumpulkan semua chat/obrolan kita dari berbagai aplikasi. Kita juga memiliki opsi utnuk menyimpan setiap notifikasi yang tampil pada ponsel dalam 24 jam terakhir. Sebuah fitur baru yang memungkinkan kita merekam layar ponsel kita, lengkap dengan audio, tanpa butuh aplikasi pihak ketiga. Juga terdapat bagian Android 11 baru yang didedikasikan untuk mengontrol perangkat smart home.

Ponsel Pixel, bagaimanapun juga, mendapat sebuah fitur ekslusif Android 11. Menggunakan AI dan machine learning untuk mengontrol aplikasi mana yang tampil pada ponsel kita.

Google memasang patung tradisionalnya untuk merayakan peluncuran Android 11, akan tetapi juga merilis sebuah patung versi AR untuk semua ponsel Android ARCore. Bahkan memiliki hal tersembunyi, termasuk resep membuat kue beludru merah. Ini juga merupakan nama kode internal OS Google.

Android 12

Versi OS terbaru (saat tulisan ini dibuat), Android 12, pertama kali diluncurkan pada 18 Februari dalam versi pratinjau pengembangan. Sementara itu kode nama internal untuk OS tersebut adalah “Snow Cone”, pembaruan software ini dirilis  sebagai “Android 12.’

Android 12 secara resmi diluncurkan pada 19 Oktober 2021, bersamaan dengan Pixel 6 Series. Nampaknya perubahan yang paling berarti yang kita lihat dalam versi software ini adalah perombakan total antarmuka pengguna. Google kembali ke papan gambar untuk membuat antarmuka yang jauh lebih dinamis dan dapat dihubungkan. Mereka menyebutnya Material You.

Material You mamadukan beberapa elemen ke dalam satu bahasa desain tunggal dari perjalanan pengalaman Android. Antarmuka bisa mengekstrak warna dari wallpaper dan menggunakannya sebagai tema, sebagai contoh. Widget lebih muda digunakan dan lebih beradaptasi dengan lingungannya. Pengaturan cepat mendapatkan garis lebih besar untuk mempermudah akses. Menu pengaturan kini memiliki tampilan jernih dengan teks lebih besar. Ada juga animasi lebih halus.

Ada juga sejumlah perbaikan kecil lainnya. Termasuk penangkapan layar bisa digulir, nofifikasi yang lebih bagus, Aplikasi pencarian, berbagi Wi-Fi lebih mudah dengan perangkat terdekat, mode satu tangan, akses pemilihan audio dari media player, dan banyak lagi.

Pada Maret 2022, Google meluncurkan sebuah pembaruan besar, Android 12L. kebanyakan fitur-fitur-nya dirancang untuk perangkat dengan layar yang lebih besar, seperti tablet dan ponsel lipat. Mereka menyertakan beberapa orientasi layar terpisah dan ukuran, sebuah cara untuk melihat notifikasi dan menu pengaturan cepat bersisian, seperti taskbar di PC, dan banyak lagi.

Android 13

Versi Android berikutnya sedang dalam perjalanan, saat artikel ini ditulis. Google meluncurkan pratinjau pengembangan pertama Android 13 pada Februari 2022, dan rilisan beta publik bagi perangkat Pixel diluncurkan pada April 2022. Kita hanya berharap akan melihat lebih banyak rilisan beta sebelum versi final OS ini diluncurkan, yang kemungkinan terjadi secepat-cepatnya Agustus 2022. Kode nama internal untuk Android 13 adalah “Tiramizu.”

Beberapa fitur baru yang telah disertakan pada pengembangan awal dan beta mencakup cara memberi tema pada ikon ponsel, dukungan Bluetooth LE Audio, dan pembaruan widget Now Playing. OS ini juga menyertakan senyap yang dirubah yang akan menjauhkan semuanya, termasuk getaran dan haptics jika seseorang menelpon.  Kita juga dapat mematikan notifikasi aplikasi  saat kita memasang aplikasi baru. Fitur Fast Pair akan secara otomatis merasa jika mendapati ada perangkat di dekatnya, seperti sebuah speaker nirkable, dan akan menanyakan apakah ingin menghubungkannya.

Masa Depan Android

Sejarah Android menunjukkan OS seluler telah berkembang jauh sejak perkembangan awalnya yang sederhana. Android menjadi pemimpin sistem operasi seluler di seluruh dunia, dengan pangsa pasar mendekati 75%.

Perusahaan Mountain View masih melanjutkan pengembangan Android. Ada tanda-tanda rencana jangka panjang yang bisa diperluas lebih jauh lagi.

Google telah bekerja selama beberapa tahun terakhir untuk OS serba baru yang disebut Fuchsia yang bisa mendukung semuanya, mulai dari smartphone hingga tablet, dan bahkan notebook dan PC desktop. Pada 2019, Google meluncurkan sebuah situs pengembangan bagi Fuchsia dan di tahun 2021, mereka meluncurkan sebuah versi OS untuk tampilan Nest Hub Smart Google. Bagaimanapun juga, sejak saat itu belum ada banyak berita perkembangan tentangnya. Masih harus dilihat dulu apakah Fuchsia akan mencapai arus utama ataukah masuk ke areal perkuburan Google bersama dengan begitu banyak proyek lainnya.

Sementara itu, Android terus berkembang semakin kuat, meskipun ada tantangan di depan mata.

Sejarah Android dengan pembaruannya terjadi berkat inisiatif seperti Project Treble dan Project Mainline, namun pemisahan ini masih menjadi perhatian. Demikian juga, sementara perusahaan seperti Samsung dan OnePlus telah berkomitmen untuk menawarkan pembaruan OS selama tiga tahun atau lebih dan pembaruan keamanan bagi banyak ponsel mereka, banyak OEM yang mengakhiri dukungannya setelah dua tahun atau bahkan hanya 12 bulan.

Google sebagai pemimpin dalam sejarah Android, seri Google Pixel, terus memecah kritikan dan konsumen, akan tetapi kekhawatiran sebenarnya adalah meningkatnya aspek disain perangkat keras dari para pembuat ponsel lain, aspek disain yang melebar dari kemampuan yang dimiliki Android saat ini. Ponsel lipat dan ponsel layar ganda mungkin menjadi sebuah kategori yang baru lahir dengan label harga mewah dan daya tarik khusus, namun mereka telah mengungkap kelemahan Android sebagai OS untuk layar berukuran lebih lebar.

Meskipun mungkin perlu segera beradaptasi dengan disain yang unik, Android nampaknya akan terus mendominasi pasar. OS ini tetap solid berada di ponsel yang dijual dengan harga kurang dari 100 dolar.  OS juga teresedia di perangkat unggulan mahal yang harganya lebih dari 1000 dollar. Fleksibilitas inilah, yang dikombinasikan dengan pembaruan tahunan, menjadi jaminan Android akan tetap menjadi pemimpin di industri ini untuk beberapa tahun ke depan.

sumber: androidauthority.com